KENDAL, suaralama.id – Peristiwa pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) di tahun 1965 menjadi tragedi menyayat hati yang pernah terjadi di Tanah Air. Kejadian mengerikan itu masih tersimpan jelas di ingatan warga Kendal yang tinggal di sekitar Hutan Larangan Darupono.
Menurut cerita yang berkembang, hutan yang berada di Desa Darupono, Kecamatan Kaliwungu Selatan, Kabupaten Kendal ini dahulunya adalah tempat pembantaian para pengikut PKI. Mereka diberondong peluru oleh tentara, kemudian dibiarkan tewas di lubang yang mereka buat sendiri.
“Sejak peristiwa itu, masyarakat sering melihat penampakan orang-orang berbaris tapi tanpa kepala. Mereka mondar-mandir di sekitar hutan ini,” ujar Birin salah seorang warga setempat. Hal mistis lainnya, ular piton raksasa dengan panjang tak terhingga juga kerap menampakkan diri.
Birin mengisahkan pernah ada pendatang yang mengambil ular kecil dari hutan, lalu dibawa pulang. Malam harinya orang tersebut bermimpi didatangi sesosok orang tua meminta ular yang telah diambil dikembalikan ke hutan. “Awalnya orang itu tidak mau, namun akhirnya terpaksa dikembalikan karena badannya mendadak panas dingin,” ujarnya.
Hutan Darupono ditetapkan sebagai kawasan cagar alam sesuai Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK. 115/Menhut-II/2004 dengan luas sekitar 33,2 hektare. Hutan yang dikenal angker ini memiliki koleksi tanaman pohon Jati berumur tua, hingga puluhan tahun. Pohon Jati terbesar di kawasan itu bahkan memiliki lingkar batang mencapai 845 centimeter. (viv/zal)