WONOSOBO, suaralama.id – Antren calon penerima bantuan tunai untuk pedagang kaki lima dan warung terlihat mengular di halaman Polres Wonosobo. Sebanyak dua ribu orang akan menerima bantuan tersebut pada kloter satu. Salah satu syarat untuk mendapatkannya adalah wajib vaksin.
Polres Wonosobo melakukan Penyaluran Bantuan Tunai Pedagang Kaki Lima Warung dan Nelayan (BTPKLWN) Tahun 2022 tahap satu pada Selasa (29/3). Bantuan tersebut akan dibagikan kepada 6000 pedagang se Wonosobo yang sudah terverifikasi dengan dinas terkait, maupun yang belum pernah menerima bantuan serupa.
Kasat Binmas Polres Wonosobo AKP Suwandi menjelaskan penyaluran BTPKLWN merupakan upaya akselerasi dan pemulihan perekonomian kepada pedagang kaki lima dan pemilik warung. Pelaksanaan hari ini total ada dua ribu penerima dari pedagang se Wonosobo yang berasal dari 15 kecamatan, selanjutnya akan diadakan dua kali kegiatan serupa yang ditargetkan rampung pada awal ramadan.
Dia mengatakan setiap pedagang berhak mendapatkan uang tunai sebesar Rp600 ribu rupiah. Sedangkan pada 2021, kata Suwandi, setiap orang menerima Rp1,2 juta namun hanya untuk 3000 penerima.
“Di Wonosobo kan tidak ada nelayan, jadi kami fokus ke pedagang kaki lima dan warung . Harapannya agar bisa menambah modal, bermanfaat untuk mereka jadi bisa meningkatkan perekonomian nasional dan pandemi segera berakhir,” kata Suwandi yang ditemui di sela-sela acara.
Suwandi menjelaskan, syarat menerima bantuan BTPKLWN ini adalah bagi mereka yang sudah vaksin. Maka dari itu Polres juga menyelenggarakan vaksin massal bagi pedagang yang belum, baik dosis satu, dua maupun booster. Hal ini juga sebagai wujud nyata Polres Wonosobo dalam mendukung percepatan vaksin nasional.
“Ada vaksin AstraZeneca, Sinovac dan Pfizer. Jadi untuk pedagang yang belum kami arahkan untuk vaksin dulu, kalau yang sudah bisa langsung ke pos berikutnya untuk menerima bantuan,” tambah Suwandi.
Ikin Sadikin (50), salah satu penerima bantuan mengaku sudah antre panjang dari pukul 7 pagi. Namun dirinya merasa tak keberatan, sebab bantuan tersebut dapat dijadikan tambahan modal berjualan. Ia juga memanfaatkan kesempatan ini untuk mendapat vaksin booster.
“Apalagi menjelang bulan puasa, semua harga naik. Saya sebagai pedagang kan juga butuh buat beli minyak goreng, dan bahan lainnya. Alhamdulillah,” ucap laki-laki yang menjajakan bubur ayam di Pasar Kaliwiro.
Begitu pula dengan Ester (60) yang merupakan pedagang sembako dari Kaliputih, Selomerto. Dia sudah melakukan vaksin booster, sehingga langsung antre di pos bantuan.
“Saya sudah terima Rp600 ribu. Saya pedagang kecil kalau tidak ada tambahan modal, dagangan makin susah ditambah sekarang apa-apa naik,” kata Ester yang datang bersama rekannya sesama pedagang ini.