PURWAKARTA, suaralama.id – Banyaknya insiden kecelakaan tragis di tol Cipularang sering dikaitkan dengan makhluk gaib yang mendiami kawasan tersebut. Sosok mistik dengan ragam wujud dipercayai usil dan kerap mengganggu konsentrasi pengendara yang sedang melintas. Akibatnya pengemudi hilang fokus hingga terjadi kecelakaan.
Tol Cipularang merupakan jalur penghubung Jakarta dan Bandung. Tol ini dibangun dalam rangka memperingati 50 tahun KTT Asia-Afrika di Bandung. Pembangunannya dimulai tahun 2003 dan selesai di tahun 2005. Tol yang dibangun atas inisiasi Megawati Soekarnoputri ini menjadi tol dengan pembangunan tercepat di Indonesia.
Konon, banyak yang menyakini jika jalur tol ini adalah poros gaib yang kerap meminta tumbal dari pengguna jalan yang melintas. Poros gaib yang posisinya berada di sekitar Gunung Hejo, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat ini terkenal sebagai Jalur Tengkorak. Terutama pada KM 97 yang memiliki medan tanjakan dan turunan cukup ekstrem.
Selain itu, di sekitar kilometer 96 hingga 97 Tol Cipularang juga terdapat petilasan Prabu Siliwangi. Di sana ada sebuah batu terbungkus kain putih dikelilingi pagar besi yang disebut-sebut merupakan lokasi yang pernah disinggahi Prabu Siliwangi. Petilasan itu berdiameter sekitar 1.5 meter X 1.5 meter.
Kisah tentang adanya kerajaan jin pun tersebar luas dari mulut ke mulut. Kehadiran makhluk astral di sekitar daerah jalan tol Cipularang semakin diperparah karena sikap sembrono para pekerja bangunan yang membiarkan hewan-hewan liar di sana mati terbelangkai.
Cerita mistis pun sering dialami oleh sejumlah pengemudi yang melintas ruas tol tersebut. Beberapa dari mereka kerap dihantui oleh sosok-sosok makhluk halus yang mengganggu konsentrasi selama di perjalanan.
Mengutip dari Urbanasia, Ki Geni Seketi, seorang praktisi supranatural membeberkan sejumlah sosok makhluk halus yang sering menampakan diri ke pengguna jalan tol Cipularang mulai dari wanita berbaju putih hingga bayangan hitam.
“Ada beberapa sosok gaib yang kerap menunjukan wujudnya seperti sosok anak kecil berwajah seram sambil tertawa, wanita barbaju putih yang melambaikan tangannya seolah ingin numpang, bayangan hitam seperti menyeberang, bahkan ada juga suara wanita yang terkadang merintih,tertawa dan memanggil nama pengendara,” ujar Ki Geni Seketi. (urb/pur)